BLOG GURU PKn...... SEMOGA ISI DARI BLOG INI BERMANFAAT BAGI KITA SEMUA.....

REVITALISASI PANCASILA

REVITALISASI PANCASILA SEBAGAI TAMENG
DISINTEGRASI BANGSA
Oleh : Yuyus Udiarto
Guru Kewarganegaraan SMAN 1 Pare
 Kata Pancasila sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, kerena Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Pancasila yang sejak tanggal 1 juni 1945 ditetapkan sebagai sebagai dasar Negara mempunyai peranan penting dalam menentukan arah dan tujuan cita- cita luhur bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia telah beberapa kali merasakan bagaimana dasar negara kita telah menunjukkan kesaktiannya, peristiwa G 30 S PKI, serta rongrongan disintegrasi bangsa telah tumpas oleh kesaktian Pancasila. 
 Semboyan Bhineka Tunggal Ika yang terpampang dalam lambang Negara kita mempunyai arti yang sangat penting dalam mewujudkan Persatuan dan Kesatuan. Seperti kita ketahui bahwa bangsa Indonesia terdiri dari bermacam macam golongan, baik ras, suku, agama dan budaya bangsa yang kesemuanya rentan dengan perpecahan, tapi dengan pemahaman semboyan tadi semua perbedaan menjadi lebur dalam satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia. Begitu juga dengan sila-sila dalam Pancasila semuanya mengakomodir perbedaan-perbedaan dalam sistem kemasyarakaan kita. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa adalah alat akomodasi bermacam-macam agama yang telah ada sejak dulu. toleransi, saling menghormati dan persatuan dari para penganut berbagai-bagai agama untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur. Kemudian sila-sila lainya juga formulasi budaya bangsa Indonesia yang telah berlangsung berabad-abad.
 Tetapi sekarang setelah 63 tahun perjalanan Indonesia, nilai-nilai Pancasila telah luntur dari tubuh seluruh Bangsa Indonesia. kemerosotan moral, hilangnya rasa percaya terhadap pancasila, mental bangsa yang sakit, menunjukkan bagaiamana ideologi yang kita cintai tidak lagi mempunyai kewibawaan di mata bangsa. 
 Yang lebih membuat kita semua khawatir, Pancasila sebagai pemersatu bangsa telah mengalami kemerosotan. Tuntutan kemerdekaan dari beberapa wilayah, ditambah hilangnya provinsi Timor-Timur dari peta Negara Indonesia menunjukkan bagaiman alat pemersatu tersebut telah rusak parah. Negara-bangsa yang berpusat di Jakarta semakin berkurang otoritasnya; sentralisme sebaliknya digantikan dengan desentralisasi dan otonomisasi daerah. Dalam hal terakhir ini kita menyaksikan bangkitnya sentimen provinsialisme dan etnisitas yang cenderung mengabaikan kepentingan dan integrasi nasional. Jika ini kita biarkan kemungkinan dalam waktu yang tak begitu lama, nama negara dan bangsa Indonesia hanya akan tinggal kenangan yang mungkin nanti anak cucu kita hanya mendengar kisah dari dongeng kita menjelang mereka tidur.
 Penghapusan Pancasila sebagai asas tunggal mangakibatkan adanya liberalisasi asas dengan munculnya berbagai halauan ideologi yang kesemuanya menghilangkan keadaban bangsa, sehingga kelangsungan kehidupan bangsa cenderung disintegratif. Kelompok-kelompok masyarakat yang berhalauan agama rentan terhadap perpecahan, ini menunjukkan ideologi selain Pancasila tidak dapa mempersatukan semua keberadaan itu.
 Revitalisasi Pancasila mutlak untuk dilakukan jika tidak ingin ada kehancuran di Negara yang kita cintai ini. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan. Pertama penanaman nilai-nilai Pancasila pada generasi mulai usia anak-anak secara kontinyu sampai mereka dewasa. Kedua menjadikan pancasila sebagai satu-satunya asas dalam segala hal sehingga akan terekonstruksi kembali pemahaman tentang Pancasila. Ketiga tidak menjadikan isu Pancasila sebagai kendaraan Politik menuju kekuasaan, karena dengan hal tersebut kemurnian Pancasila sebagai dasar negara akan hilang. Yang terakhir pemerintah hendaknya mempunyai pemikiran-pemikiran kembali untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada semua lapisan masyarakat dengan formula baru dan disesuaikan dengan perkembangan jaman sehingga penjabaran Pancasila dapat dimengerti,dipahami dan dilaksanakan oleh semua lapisan masyarakat.
 Itulah refleksi tentang perlunya revitalisasi Pancasila, semoga dapat menjadi pelajaran kita semua dan besar harapan semoga Pancasila terefleksi dengan kuat dalam jiwa kita masing-masing.